Pemprov Sulbar Raih Penghargaan dari ABDI, Dorong SDM dan SDA Menuju Era Digitalisasi

PJ Gubenrur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh juga menerima Award dari ABDI Kategori Pemimpin yang berhasil melakukan tranformasi digital dalam organisasi publik.

EKSPOS SULBAR – Pemerintah Provini (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat penghargaan dari Asosiasi Big Data Dan AI (ABDI).

Penghargaan ini diserahkan dalam acara Web summit Data Gov Ai Anugerah Apresiasi Awards dan Peluncuran Buku ABDI 2023 ke 6 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/11/2023).

Hal tersebut diberikan atas kesuksesan Pemprov Sulbar mendorong Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia menuju era digitalisasi.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Selain Pemerintah Provinsi, PJ Gubenrur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh juga menerima Award dari ABDI Kategori Pemimpin yang berhasil melakukan tranformasi digital dalam organisasi publik bersama Bapak Ketua MPR, Wakil Menteri Pariwisata, Kepala BSSN,Gubernur Lemhanas, Kepala Badan Geospasial, dan Dirjen Dukcapil Kemendagri.

Prof Zudan berharap penghargaan ini sebagai motivasi bagi OPD untuk terus mendorong digitalisasi di lingkup Pemprov Sulbar, dengan niat membahagiakan masyarakat dan memberikan kepastian kepada masyarakat melalui pelayanan terbaik.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Prof Zudan berharap beberapa program dalam rangka tranformasi digital seperti tanda tangan elektronik terus dikembangkan.

Selain itu mengajak para ASN lingkup Pemprov untuk terus aktif secara digital baik dalam memberikan pelayanan maupun dalam mempromosikan potensi SDA yang dimiliki Sulbar.

Dalam hal pelayanan, hemat Sestama BNPP ini diperlukan kebijakan afirmatif, artinya memberikan pelayanan yang menyeber ke setiap kelompok masyarakat.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“Sekarang peradaban 4.0, betapa kebergantungan terhadap teknologi. Namun perlu diketahui masyarakat di Sulbar 50-60 persen masyarakat agraris yakni 2.0. dikelompok ini masih ada yang tidak tahu membaca dan tidak mau sekolah. Maka butuh afirmatif eksen,” kata Zudan. (*)