PIFAF Event Promosi Pariwisata Bertaraf Internasional

ekspossulbar.com, POLMAN — Polewali Mandar Internasional Folk Art and Festival, sebagai event pariwisata bertaraf internasional kembali digelar . Pelaksanaanya berlangsung di Area Sport Center, , 1-6 Agustus 2018 dirangkaikan Polman Expo VI tahun 2018 dari tanggal 1 hingga 6 Agustus 2018 , dengan tema mengenalkan negeri melestarikan tradis. Tahun ini menghadirkan enam negara, yaitu Meksiko, Kroasia, Latvia, China, Thailand dan Polandia dengan menampilkan berbagai tarian tradisional dan kostum negara masing-masing.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat membuka secara resmi kegiatan tersebut menyampaikan wisata memiliki dimensi yang luas, tidak hanya di sektor ekonomi, tapi juga secara sosial politik, budaya, kewilayahan dan lingkungan. Secara ekonomi, pariwisata berkontribusi dalam perolehan devisa negara, pendapatan asli daerah, juga pendapatan masyarakat. Pariwisata juga terbukti mampu menciptakan lapangan kerja yang luas dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi.

“Untuk itu, pemerintah memiliki berbagai macam program kerja untuk meningkatkan kepariwisataan sebagai sektor andalan pembangunan nasional. Salah satunya yaitu menyelenggarakan program promosi pariwisata melalui wisata event yang berkaitan dengan industri mice (meeting, incentive, convention, exhibition), yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara, domestik maupun mancanegara ke Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Bupati Polman tersebut mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Polman atas ide kreatif menyelenggarakan promosi wisata dalam wisata event Pifaf ini yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 yang dirangkaikan dengan Polman Expo VI 2018.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“PIFAF ini merupakan bentuk promosi wisata bertaraf internasional yang diikuti para komunitas penggiat seni tradisi antar bangsa-bangsa. Perhelatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan dunia internasional pada Indonesia. Juga mendukung nawacita Jokowi-JK untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta di tahun 2019 dan mendukung program misi perdamaian dunia melalui jembatan interaksi kebudayaan antar bangsa-bangsa. Kehadiran peserta pifaf luar negeri juga akan berdampak ganda, selain sebagai tim promosi pariwisata ketika kembali ke negaranya dan mempromosikan daerah yang dituju melalui media sosial juga berdampak terhadap terhadap kesenian rakyat karena menjadi ruang interaksi dan komunikasi antara seniman tradisi Polman dengan bangsa-bangsa lain,” sambung Ali Baal.
ABM mengharapkan, PIFAF dapat dijadikan sebagai perhelatan atraksi budaya, hingga menjadi ruang ekspresi bagi para penggiat seni untuk menampilkan karyanya serta ruang revitalisasi nilai-nilai seni tradisi yang sudah mulai punah.

Di tempat yang sama, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar mengungkap, PIFAF sangat tepat sebagai ajang promosi pariwisata karena diikuti berbagai negara yang juga akan ikut mempublikasikan spot-spot wisata yang dituju kepada negara asal baik secara langsung atau melalui media sosial.
“Event ini juga berfungsi sebagai atraksi budaya, karena bisa menjadi ruang para seniman untuk tampil menunjukkan seni kebudayaan masing-masing daerah,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa AIM itu juga membeberkan berbagai rangkaian kegiatan pifaf yang memiliki fungsi edukasi, akan ada diskusi budaya antar bangsa dan worksho yang akan diadakan di kampus STAI dan Unasman. Juga akan ada berbagai kegiatan sosial dan perhelatan seni yang akan di tampilkan di gedung Assamaleuweng Majene sebagai kado hari ulang tahun kabuoaten Majene.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“Semua kegiatan ini adalah sebagai dukungan untuk Polman sebagai daerah dengan 100 event, saya juga janji Minggu pertama di bulan Oktober akan ada pagelaran ekspresi sebagai rangkaian dari kirab pemuda nasional, karena pemerintah pusat telah menunjuk Polman sebagai titik singgah. Dan menjelang hari jadi Polman, akan diadakan festival budaya Polman yang dirangkaikan dengan pasar raya. Untuk itu terimakasih kepada semua pihak yang berkontribusi, dan telah menjaga slogan Polman yang aman, nyaman dan menawan, terimakasih juga kepada seluruh komunitas masyarakat dan group kesenian yang telah berpartisipasi, baik di luar dan dalam negeri,” tandasnya.
Perwakilan dari President CIOFF indonesia, Amar Aprizal turut menyampaikan, event pifaf 2018 tersebut lebih besar, dan hebat dari tahun lalu. Terbukti dengan rangkaian acara yang semakin matang dan penyambutan tamu luar yang semakin meriah.

“Tidak mudah menjadikan festival budaya menjadi festival internasional, tapi Polman bisa mewujudkan ini. CIOFF Indonesia sangat bangga menjadi partner, kami berharap agar rangkaian kegiatan berjalan lancar, dan kami yakin ini bisa menjadi ajang memperkenalkan budaya Mandar ke dunia,” pungkas Aprizal.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Perwakilan dari Kementrian Pariwisata, Afrida yang juga turut mendukung perhelatan tersebut berkata, Polman mempunyai potensi wisata bahari, wisata budaya dan kerajinan yang dapat ditingkatkan dan menunjang nilai ekonomi masyarakat. Saat ini sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua, pariwisata juga punya karakteristik termasuk pelestarian alam dan budaya, semakin dilestarikan semakin mensejahterakan.

“Event ini merupakan cara yang efektif untuk promosi pariwisata yang akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Event ini juga mempunyai manfaat ganda, yaitu memperkenalkan destinasi wisata dan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan kreatifitas dan membangkitkan kesenian budaya lokal. Terbukti sejak adanya pifaf, sanggar kesenian di Polman tumbuh dari delapan menjadi 30 sanggar, selamat kepada Kepala Dinas Pariwisata Polman. Saya yakin Polman bisa menjadi the most visited destination kedepannya,” tutur Afrida.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua TP PKK Sulbar yang juga merupakan anggota DPR RI, Andi Ruskati Ali Baal, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Arman Salimin dan Haris Halim Dinding, Kapolda Sulbar, Brigjen Polisi.Baharuddin Djafar , para bupati sebagai Sulbar, Ketua dan anggota DPRD Polman, unsur Forkopimda Polman, para pimpinan grup kesenian dari Kroasia, Meksiko, Polandia, China, Taiwan, Latvia, dan Thailand, pimpinan OPD Sulbar, OPD Polman, tokoh masyarakat, tokoh adat, para budayawan, para seniman, perwakilan kementrian pariwisata RI, dan undangan lain. (Kominfo/Fadilah/*)