ekspossulbar.com, PASANGKAYU — Gempa dan Tsunami yang melanda sebagian wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu yang lalu, tidak hanya meluluh lantakkan perumahan warga tapi juga gedung-gedung pendidikan yang ada disana. Akibanya sebagian siswa-siswi di Sulteng tidak bisa menjalankan proses belajar sebagaimana mestinya.
Menanggapi kondisi ini, Pemkab Pasangkayu mengeluarkan kebijakan menerima siswa-siwi korban bencana Sulteng untuk mengikuti proses belajar mengajar sementara di sekolah-sekolah SD maupun SMP yang ada di Pasangkayu. Statusnya sebagai siswa titipan.
“Pada prinsipnya kami membuka ruang untuk siswa-siswi korban bencana Sulteng khususnya untuk SD dan SMP. Nanti dinas terkait mengatur seperti apa mekanismenya. Mana sekolah-sekolah yang masih kosong, akan ditempatkan disitu. Ini juga telah menjadi instruksi nasional” terang Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Jumat 12 Oktober.
Sementara, berdasarkan surat edaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pasangkayu, tertanggal 10 Oktober, siswa titipan ini tidak akan dimintai kelengkapan administrasi. Terkecuali ingin menjadi siswa tetap di Pasangkayu.
Dalam surat edaran tersebut guru BK juga diminta untuk melakukan pembinaan kesiswaan bagi siswa yang mengalami trauma healing, selama itu diperlukan. (has)