Refleksi Sebulan Bencana Sulteng, Bupati Dzikir Bersama di Anjungan Pasangkayu

ekspossulbar.com, PASANGKAYU — Tidak terasa bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu,Sigi dan Donggala (Pasigala) yang menimbulkan ribuan korban jiwa telah sebulan berlalu.

Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo itu ikut menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Pasangkayu. Bagaimana tidak sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sulteng, guncangan gempa itu menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Beberapa warga Pasangkayu dinyatakan meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan, ratusan rumah warga mengalami kerusakan.

Mengenang sebulan peristiwa itu, Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa melakukan refleksi dengan menggelar dzikir bersama masyarakat dianjungan pantai Pasangkayu, Sabtu 27 Oktober. Seluruhan ASN dan ratusan masyarakat Pasangkayu hadir dalam kesempatan itu.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Hadir pula dalam kesempatan itu Ketua DPRD Pasangkayu Lukman Said, serta unsur pimpinan Forkopimda.

Dzikir dilakukan usai pelaksanaan shalat maghrib bersama. Dengan melantai menggunakan alas karpet, seluruh peserta nampak khusyuk mengikuti kegiatan dzikir itu. Setelah dzikir kegiatan dilanjutkan dengan shalat isya secara berjamaah pula.

“Besok (Minggu, 28 Oktober.red) tepat satu bulan terjadinya gempa dan tsunami di Sulteng. Mudah-mudahan dzikir bersama ini bisa semakin menenangkan kita dari kegalauan terhadap bencana. Menjauhkan bencana dari kabupaten yang kita cinta ini. Saya berpesan masyarakat jangan cepat percaya dengan isu-isu terkait gempa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Selain dzikir bersama, malam itu juga Bupati beserta seluruh jajaran OPD nya menggelar kemah bersama di anjungan Pasangkayu. Tujuannya untuk semakin mempererat tali silaturahim antar jajaran Pemkab Pasangkayu.

Diselingi acara lomba masak dengan peserta yang berasal dari para kepala OPD. Kelucuan nampak terlihat saat itu. Bagaimana tidak para kepala OPD yang didominasi oleh bapak-bapak ini harus menunjukan kebolehannya dalam mengolah makanan. Berbagai tingkah lucu mereka perlihatkan. Sesekali kaum ibu yang ada dibelakang mereka membisik tentang bumbu makanan yang mesti dicampur.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“Sesekali kita perlu melakukan kegiatan seperti ini untuk membangun keakraban. Mencairkan suasana pasca gempa. Menikmati pemandangan laut dengan cahaya bulan diatasnya,” sebut Agus Ambo Djiwa.

Minggu pagi, 28 Oktober, bupati dan seluruh jajarannya diagendakan melakukan aksi bersih-bersih disepanjang bibir pantai Pasangkayu. (has)