Bangun PLTS di Kalumpang, 75 KK dapat Jaringan Listrik

ekspossulbar.com, MAMUJU – Sinegitas antara Pemkab Mamuju dan Pemprov Sulbar mulai membuahkan hasil dibeberapa sektor pembangunan.

Seperti yang terlihat di Batuisi Desa Karataun Kecamatan Kalumpang, melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpusat di Desa Kondobulo dengan kapasitas 15 Kwp. Kecamatan yang cukup jauh dari pusat kota ini telah mulai “terang”.

Sebanyak 75 KK di Desa Kondobulo dan Batuisi Desa Karataun sebagai salah satu wilayah yang mendapat jaringan listrik. Di daerah bagian Sulbar ini juga diresmikannya pembangunan jaringan listrik pedesaan oleh PT. PLN Persero sekaligus Peresmian Pembangunan proyek–proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) tahun anggaran 2017–2018 di Batuisi Desa Karataun Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju yang dilakukan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama Bupati Mamuju H. Habsi Wahid, Kamis (15/11).

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Bupati Mamuju H. Habsi Wahid sangat mengapresiasi adanya pembangkit listrik di daerah Kalumpang. “Sejak beberapa puluh tahun lalu Desa di Kalumpang ini sangat sulit untuk mendapat pasokan listrik karena memang lokasinya yang cukup juah namun hal itu sekarang sudah terjawab dan Kalumpang telah mulai terang, ini berkat kepemimpinan Gubernur Sulbar H. Ali Baal Masdar,” terangnya.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“Saya atas nama masyarakat Mamuju mengucapkan terimakasih atas realisasi program ini, semoga sinergi dan kebersamaan ini bisa terus kita tingkatkan demi kesejahtraan masyarakat Mamuju dan Sulawesi Barat pada umumnya” ujarnya Bupati.

Pembangunan jaringan listrik pedesaan ini sebagai bukti kerja nyata dari Pemprov Sulbar bersama PT. PLN Persero dengan membentuk ‘Satgas Pelita Sulbar’ dalam upaya percepatan pembangunan listrik pedesaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Dengan adanya jaringan listrik, semoga daerah ini dapat keluar dari garis kemiskinan dan beban hidup yang dialami oleh masyarakat, khususnya di wilayah terpencil dan pedesaan,” jelas Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar. (hms/*)