Dikira Suspect COVID-19, Ternyata Pasien RSUD Pasangkayu Radang Tenggorokan

ekspossulbar.com,PASANGKAYU— Seorang pasien RSUD Pasangkayu baru-baru ini sempat dikabarkan suspect COVID-19. Namun hal ini dibantah oleh tim Gugus Tugas Corona Pasangkayu.

Direktur RSUD Pasangkayu dr. Welly Patana Salu yang juga tergabung dalam Gugus Tugas saat konfrensi pers, Senin 16 Maret menyampaikan, bahwa pasien perempuan (39) itu memang baru saja bepergian dari Jakarta. Pulangnya ia mengalami gejala batuk dan nyeri tenggorokan.

“ Jadi dia di Jakarta pada tanggal 9 Maret sampai 12 Maret. Nah hari ini (Senin.red) dia secara sukarela memeriksakan diri ke RSUD karena mengalami batuk dan nyeri tenggorokan. Setelah diperiksa diagnosa kami sementara yang bersangkutan cuma terkena radang tenggorokan. Dia tidak demam, tidak sesak nafas juga” terang dr. Welly.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Kendati begitu, pihaknya tetap menerapkan langkah pencegahan. Pasien itu untuk sementara diwajibkan menjalani karantina rumah selama 14 hari. Pihak RSUD bakal rutin memantau, jika terjadi gejala COVID-19 seperti suhu tubuh yang terus meningkat maka pihaknya bakal merujuknya ke Rumah Sakit Undat Palu.

“ Jadi yang bersangkutan dirumahkan, karena baru bepergian dari wilayah zona merah corona. Kalau memang menujukan gejala suspect corona baru akan dirujuk Undata sebagai rumah sakit rujukan terdekat untuk pasien suspect corona” tambahnya.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Sementara, Ketua Tim Gugus Tugas Corona, Firman menghimbau masyarakat tidak panik. Masyarakatpun diminta tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar dimedia sosial terkait penularan COVID-19 di Pasangkayu.

“ Kami sudah membuka call center di Dinkes dan RSUD Pasangkayu, jadi kalau ada informasi yang beredar saya harap dapat di klarifikasi melalui call center itu”

Sambung dia, jika masyarakat mengetahui ada salah seorang rekannya yang baru bepergian dari luar kota kemudian mengalami gejala demam, batuk, dan sesak nafas, juga diharapkan dikonsultasikan melalui call center tersebut.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“ Jadi nanti tim yang akan turun memeriksanya. Jangan dia yang ke RSUD. Ini penting digaris bawahi sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19. Supaya juga yang bersangkuta mendapat penanganan maksimal” pungkasnya.(has)