Peternak Pasangkayu Siapkan Diri Sambut Ibu Kota Baru

ekspossulbar.com,PASANGKAYU– Para peternak di Pasangkayu mesti menyiapkan diri dalam rangka menyambut pemindahan ibu kota baru di Kalimantan.

Itu disampaikan Sekkab Pasangkayu Firman saat membuka kegiatan Bimtek pengolahan pakan dan limbah kotoran ternak, di Kecamatan Pedongga, Selasa 8 September. Hadir diacara itu Staf Khusus Bupati Mulyadi Saleh, Kadis Perkebunan dan Peternakan Mujahid, Camat Pedongga, Poktan, PPL dan petugas teknis peternakan.

Penyiapan diri dalam bentuk peningkatan kapasitas peternak penting dilakukan, agar petani maupun peternak mampu berdaya saing. Mampu memanfaatkan semua potensi sumber daya.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

” Sebagai daerah penyangga, laju pembangunan dan persaingan usaha akan semakin tinggi.Kegiatan Bimtek ini menjadi salah satu ajang peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh Pemkab. Sehingga para peternak bisa beternak secara kreatif dan modern. Mengintergrasikan sapi dan sawit. Tidak ada lagi limbah yang tersisa, semuanya bisa dimanfaatkan” terangnya.

Sambung dia, Pemkab pun kini tengah berbanah menyiapkan diri sebagai daerah penyangga. Pemkab telah menyiapakan lahan sekira 1.000 hektar di Kecamatan Tikke Raya untuk pembangunan pelabuhan internasional, dan menyiapkan lahan untuk pembangunan bandara.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

” Dari sisi program, bapak Bupati juga telah merumuskan program satu desa satu perusahaan di tahun mendatang. Kemudian merespon masa pandemi ini Bupati menyiapkan program penguatan fungsi keluarga (strong from home)” ungkapnya.

Sementara Staf Khusus Bupati Mulyadi Saleh sepakat, paradigma dalam pengelolaan sumber daya alam saat ini sudah mesti diubah. Sebagai wilayah penyangga ibu kota, pembangunan di Pasangkayu mendatang bakal semakin laju.

Petani maupun peternak sudah harus berfikir kreatif dan efisien. Memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Diantaranya mengelola limbah menjadi hal baru yang bernilai ekonomi tinggi. Sehingga tidak ada lagi limbah yang tersisa.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

” Kalau pelabuhan internasional itu sudah jadi, maka kapal-kapal besar akan bersandar disini. Nah artinya apa, penggunaan penginapan atau hotel, kemudian konsumsi bahan pangan dan hal lainnya akan meningkat. Ini adalah peluang yang harus direbut. Jangan cuma jadi penonton. Makanya penting kita untuk meningkatkan kapasitas” pungkasnya.(has)