KOTA CIREBON — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan beberapa antisipasi persiapan mudik lebaran tahun 2022 yang diprediksi akan membeludak. Sudah dua kali lebaran masyarakat tidak pulang kampung. Selain itu, level PPKM sudah diturunkan dan aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak menuju normal. Diperkirakan jumlah pemudik di Indonesia mencapai 80 juta orang.
“Tadi kita (bersama Pak Presiden) juga rapat membicarakan persiapan mudik, karena potensinya ada 80 juta orang Indonesia yang dua tahun tidak pulang, tahun ini akan pulang, sehingga akan ada solusi-solusi melancarkan permudikan di tahun ini,” ujar Ridwan Kamil usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di sela kunjungan kerja di Kota Cirebon, Rabu (13/4/2022).
Jabar selain banyak warganya yang mudik, juga menjadi daerah perlintasan dan tujuan para pemudik.
Beberapa kota akan menjadi jalur langganan para pemudik baik menggunakan jalur bebas hambatan maupun jalur arteri. Menurut Gubernur, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat telah memperbaiki beberapa jalan rusak, agar para pengendara tetap aman saat berkendara selama mudik.
“(Jalan rusak jelang mudik) Kalau follow up berita-berita, semua sedang dikerjakan, khususnya persiapan untuk mudik melalui jalur-jalur lain, dan lagi direkomendasi jangan semua lewat Pantura,” imbuh Kang Emil sapaan Ridwan Kamil.
Ia mengimbau bagi para pemudik yang hendak pulang ke daerah Jawa Tengah, agar para pemudik melewati jalur selatan karena jalannya sudah layak.
“Coba lewat (jalur) pantai selatan, karena jalur selatan juga sudah layak,” katanya.
Untuk mengantisipasi mudik pertama di masa pandemi COVID-19, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan beberapa strategi penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022. Pertama, penyediaan info jalur utama dan alternatif mudik bagi masyarakat. Kemudian, rekayasa jalur lalu lintas di titik – titik prioritas, penyediaan layanan rest area yang nyaman bagi pemudik, penyediaan informasi arus lalu lintas secara live report.
“Kami juga tentunya melakukan analisis data yang ditujukan sepenuhnya untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan lalu lintas saat mudik,” kata Kepala Dishub Jabar A. Koswara.
Langkah lain, berkoordinasi dengan Organda memastikan armada angkutan umum baik dalam kota dalam provinsi maupun antar provinsi tersedia.
“Kami juga menyediakan informasi layanan angkutan meliputi trayek, jadwal keberangkatan, pool, tiket dan lain-lain. Termasuk pengawasan tarif angkutan, serta keselamatan angkutan umum,” jelas Koswara.
Agar informasi mudik betul-betul sampai ke masyarakat secara efektif, Dishub Jabar memanfaatkan berbagai macam kanal publikasi seperti media massa arus utama, media sosial, aplikasi digital, dan infrastruktur IT lainnya.