Pasangkayu,EKSPOSSULBAR.CO.ID– Tahun ini (2022.red) terdapat perbedaan penetapan pelaksanaan hari raya Idul Adha antara pemerintah dengan salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah.
Pemerintah telah menetapkan hari raya Idul Adha 1443 Hijiriah jatuh pada Minggu 10 Juli. Sementara Muhammadiyah menetapkan jatuh pada Sabtu 9 Juli.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pasangkayu Sudirman Suhdi menyampaikan, perbedaan pelaksanaan Idul Adha, merupakan hal yang biasa. Tidak mesti dibesar-besarkan dan dipersoalkan. Kata dia, pada esensinya hari Idul Adha, merupakan momentum untuk saling berbagi dan ruang menjalin silaturahim antar sesama.
” Kan masing-masing memiliki dasar perhitungan yang sah. Jadi tidak usah diperdebatkan. Mari kita sama-sama merayakan Idul Adha ini dengan khidmat, dengan riang gembira” imbuhnya, Jumat 8 Juli.
Sambung dia, Muhammadiyah Pasangkayu sendiri akan melaksanakan salat Idul di Masjid Muhammadiyah yang terletak di lingkungan Labuang, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu. Menghadirkan salah seorang da’i ternama dari Palu Sulteng.
Untuk jumlah hewan kurban sendiri, Sudirman menyebut Muhammadiyah Pasangkayu bakal menyembelih 13 ekor sapi. Dagingnya kemudian akan dibagikan kemasyarakat umum.
Sementara, Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Pasangkayu Tanwir Miliansyah mengungkap, Pemkab Pasangkayu sendiri bakal melakukan salat Idul Adha pada Minggu 10 Juli mengikuti ketetapan pemerintah pusat.Bertempat dilapangan Merdeka Pasangkayu. Namun jika hujan mengguyur, pelaksanaan salat akan dipindahkan ke Masjid Madaniah Pasangkayu.
“Kalau hujan pas dimalam takbiran, kami persilahkan jemaah yang lain untuk salat di masjid terdekat masing-masing. Karena jangan sampai lapangan Merdeka tidak representatif sebagai tempat sembahyang. Sejauh ini, kami menerima laporan sebanyak 80 ekor sapi akan disembelih se-Kota Pasangkayu” sebutnya.(*/)