Vaksinasi Ternak Masih Tunggu Pendataan

Pasangkayu, EKSPOSSULBAR.CO.ID– Virus jembrana masih mengganas di Pasangkayu, korban ternak mati masih terus bertambah. Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pasangkayu untuk memutus mata rantai penularan virus berbahaya itu yakni dengan melakukan vaksinasi.

Namun sampai saat ini, vaksin jembarana belum juga tiba di Pasangkayu. Kepala Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pasangkayu Abdul Gafur, mengungkapkan, sesungguhnya vaksin jembrana sudah tersedia di Pemprov Sulbar. Belum terdistribusi ke Pasangkayu karena masih menunggu pendataan jumlah hewan ternak.

” Kami masih tunggu pendataan dari camat dan kepala desa mengenai jumlah sapi ternak di wilayahnya masing-masing, yang nantinya akan divaksin. Karena jumlah vaksin yang tersedia ini masih terbatas. Kalau sudah ada data itu, maka nanti menjadi dasar untuk permintaan penambahan jumlah vaksin” sebut Abdul Gafur, Jumat 29 Juli.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Sebut dia, jumlah vaksin jembrana yang tersedia di Pemprov Sulbar, baru sebanyak 3.000 vaksin. Sementara tiap seekor ternak harus mendapat dua kali suntikan vaksin. Berarti, dengan jumlah 3.000 vaksin tersebut, baru bisa menjangkau sebanyak 1.500 ekor ternak.

” Sementara, jumlah ternak sapi di Pasangkayu, bisa jadi lebih dari 1.500 ekor. Jadi tentu harus ada penambahan jumlah vaksin dari Kementrian, berdasarkan hasil pendataan sapi ternak yang dilakukan oleh camat dan kepala desa” sambungnya.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Sementara berdasarkan laporan resmi yang diterima Disbunak Pasangkayu hingga tanggal 28 Juli, sudah sebanyak 264 ekor ternak mati karena jembrana. Rinciannya, 258 ternak sapi, dua ekor ternak kambing, dan empat ekor ternak babi. Dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Tikke Raya, kemudian Sarjo, Bambaira, Pasangkayu dan Kecamatan Pedongga.

” Kami harap, para pertenak mengandangkan ternaknya dengan baik, jangan dibiarkan berkeliaran. Laporkan segera kalau ada ternak yang mati mendadak, agar bisa segera dilakukan pemeriksaan dan langkah penanggulangan” imbuh Abdul Gafur.(*/)