Polda Sulbar-Pemkab Pasangkayu Bersama Cegah PMK

Pasangkayu,EKSPOSSULBAR.CO.ID– Selain upaya mencegah meluasnya sebaran penularan virus jembrana, Pemkab Pasangkayu kini juga tengah berupaya mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang juga mematikan bagi ternak warga.

Pemkab membangun kerjasama dengan tim Polda Sulbar. Kedua instansi pemerintahan itu telah menggelar rapat kemitraan, Selasa 9 Agustus. Dihadiri langsung oleh Bupati Yaumil Ambo Djiwa dan Wadir Binmas Polda Sulbar AKBP Setiyo Hartono.

Bupati Yaumil mengapresiasi adanya kerjasama tersebut. Penting dilakukan agar pencegahan masuknya penyakit PMK bisa maksimal dilakukan. Apa lagi pemkab kini juga dihadapakan pada masalah mewabahnya virus jembrana yang telah memakan ratusan hewan ternak.

BACA JUGA:  Sepak Takraw Putri Sulbar Taklukkan Tim Sultra Skor 2-1 PON XXI Aceh-Sumut 2024,

” Memang sampai sekarang saya belum terima laporan ada kasus PMK di Pasangkayu, tapi jangan sampai permasalahan kita bertambah dengan masuknya penyakit PMK ini. Hadirnya virus jembarana ini saja sudah bisa menggoyang stabilitas perekonomian kita. Makanya pencegahan penyakit ini harus dilakukan dengan serius” imbuh Bupati Yaumil.

Ia berpesan, para Kepala Desa dapat membangun kerjasama baik dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta jajaran pemerimtah yang ada diatasnya. Proaktif melakukan sosialisasi, sehingga masyarakat ikut berpartisipasi aktif melakukan pencegahan.

BACA JUGA:  Langkah Atlet Panahan Sulbar di Babak Seperdelapan Terhenti, Takluk dari DKI Jakarta

Sementara Wadir Binmas Polda Sulbar AKBP Setiyo Hartono mengusul segera membentuk satuan tugas (Satgas) pencegahan penyakit PMK dan jembarana di Pasangkayu. Serta melakukan penyekatan keluar masuknya hewan ternak di Pasangkayu.

” Meluasnya PMK dan jembrana harus diatasi dengan cepat dan dengan penanganan secara khusus. Karena PMK menular memlaui udara dan jembrana menular melalui darah (gigitan nyamuk). Sementara di Pasangkayu masih banyak peternak yang melepas bebas hewan ternaknya tidak dikandangkan. Sehingga tentu ini memperbesar potensi penularan penyakit” terang AKBP Setiyo.(*/)