Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Sulawesi Barat, dr Nursyamsi Rahim, dalam keterangannya, Senin (20/10/2025), menyatakan dalam konteks Sulawesi Barat, RSUD Sulbar diharapkan dapat memanfaatkan program PGDS ini untuk mengatasi keterbatasan tenaga dokter spesialis bedah saraf, khususnya dalam pelayanan pasien stroke.
Kabar baiknya, saat ini telah ada satu dokter asal RSUD Sulbar, dr Muh Firdaus Burhan, yang tengah menempuh pendidikan spesialis bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melalui program beasiswa LPDP.
“Diharapkan, pada tahun 2028, dr Firdaus dapat kembali bertugas dan memperkuat layanan spesialistik di Sulawesi Barat,” ujar Nursyamsi.
Melalui sinergi antara Kemenkes RI dan pemerintah daerah, diharapkan program SIHREN dan PGDS mampu mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan rujukan yang lebih kuat, merata, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat, sesuai visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digalakkan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. (Rls)












