Kapolda Sulbar Gandeng BPS untuk Amankan Ketahanan Pangan di Tengah Tantangan Produksi Jagung
- account_circle Ekspos Sulbar
- calendar_month Sel, 4 Nov 2025
- comment 0 komentar

Dikesempatan yang sama, Plt Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat menyambut baik kunjungan Kapolda dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung kepolisian dalam menyediakan data yang dibutuhkan. Beberapa poin yang disampaikan antara lain:
- Stabilitas Ekonomi: Ekonomi Sulawesi Barat dinilai cukup baik dan stabil, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
- Metodologi Pengumpulan Data: BPS menggunakan metode ubin (sampel 2,5 meter) untuk mengukur kadar air dan menentukan hasil per hektare. Rata-rata produksi jagung sekitar 5 ton per hektare.
- Evaluasi Data: BPS akan melakukan evaluasi kembali di lapangan untuk memastikan akurasi data produksi jagung.
- Faktor Pengaruh Produksi: Produksi jagung dipengaruhi oleh musim, harga pasar, dan jenis tanaman yang menguntungkan. Tren tanaman nilam yang sempat mengungguli jagung menjadi tantangan dalam pengendalian pola tanam.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sulawesi Barat menambahkan bahwa data jagung bersumber dari Survei Tanaman Pangan (HKSA), Sensus Pertanian (ST) 2023, dan data kolaborasi dengan Dinas Pertanian. Luas panen jagung pipilan di Sulawesi Barat pada tahun 2022 tercatat sekitar 5.671 hektar, namun diperkirakan menurun pada tahun 2025.
Karo SDM Polda Sulbar menyampaikan bahwa produktivitas jagung di wilayah Mamuju rata-rata 2 ton per hektar akibat kualitas tanah dan bibit yang terbatas. Ketersediaan bibit berkualitas menjadi kendala utama bagi petani jagung.
Audiensi ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara kepolisian dan BPS dalam mengamankan ketahanan pangan di Sulawesi Barat, terutama dalam menghadapi tantangan produksi jagung. Data yang akurat dan koordinasi yang baik diharapkan dapat membantu mencapai target produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani. (hps)
- Penulis: Ekspos Sulbar
