EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat, Irjen Pol Adang Ginanjar, memberikan klarifikasi terkait dugaan gratifikasi dalam proses seleksi Calon Siswa (CASIS) Polri tahun 2025.
Klarifikasi ini disampaikan menyusul aksi unjuk rasa Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak) Sulbar di depan Mapolda Sulbar, Jumat (13/6/2025).
Dalam aksi tersebut, Gebrak menuntut transparansi dalam proses seleksi dan menyoroti dugaan pemberian gratifikasi berupa tanah yang diduga terjadi pada penerimaan CASIS tahun 2024.
Menanggapi hal tersebut, Irjen Pol Adang menegaskan bahwa proses seleksi CASIS Polri di Sulbar dilakukan secara objektif dan transparan. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian masyarakat terhadap integritas institusi kepolisian.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kritik dan masukan masyarakat. Dugaan gratifikasi dalam penerimaan CASIS tidak benar. Proses seleksi dilakukan secara ketat, melibatkan pihak eksternal untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas,” ujar Adang saat ditemui di RS Bhayangkara Mamuju, Senin (16/6/2025).
Ia menjelaskan, kuota penerimaan CASIS Polri di Sulbar tahun ini mengalami penurunan, dengan jumlah peserta di bawah 100 orang, dibandingkan lebih dari 200 tahun sebelumnya. Hal ini, menurutnya, merupakan kebijakan nasional dari Mabes Polri dan berlaku di seluruh Indonesia.
“Persaingan memang semakin ketat. Peserta harus benar-benar mempersiapkan diri. Bila tidak lolos tahun ini, bisa mencoba lagi di kesempatan berikutnya,” katanya.
Irjen Adang menegaskan tidak ada toleransi terhadap praktik yang mencederai integritas seleksi CASIS. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus mengawasi dan memberikan kritik membangun demi perbaikan ke depan.
“Kritik dari masyarakat sangat kami hargai. Ini adalah bentuk kepedulian yang menjadi bahan evaluasi bagi kami di Polda Sulbar,” tutupnya. (*)