Lebih dari Sekadar Adu Cepat Perahu Sandeq

Oleh: Suhardi Duka

LEBIH dari 400 orang pria pemberani mengarungi lautan. Sebanyak 55 perahu layar, bercadik, runcing, khas kepunyaan suku Mandar; sandeq mereka gunakan. Membelah lautan, menghabiskan empat etape. Dari Pantai Bahari Polewali ke pesisir Pantai Manakarra, Mamuju.

Sementara ratusan laiinya mengiringi perjalanan pria-pria tangguh itu dengan menggunakan kapal yang berukuran sedikit agak besar, bermesin. Dari satu etape ke etape lainnya, ribuan orang bergerak. Menyisir Polewali, Pamboang, Sendana, Deking hingga berakhir di Bumi Manakarra.

Sandeq Silumba. Sebuah perhelatan akbar di Sulawesi Barat. Ajang adu cepat perahu sandeq yang tetap sukses menyedot perhatian masyarakat Sulawesi Barat. Tahun ini, ada sekian banyak sentuhan perubahan dalam pelaksanaannya.

BACA JUGA:  Komitmen Terus Tingkatkan Konektivitas Wilayah, Pemprov Sulbar Usulkan Perpanjangan Tiga Trayek Kapal Perintis untuk Tahun 2026

Sebuah upaya dari pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk menggaransi suksesnya pelaksanaan event itu. Sekaligus jadi satu ikhtiar nyata dalam menjaga, merawat kelestarian budaya maritim di Tanah Mandar ini.

Sesuai penamaannya, Sandeq Silumba. Event adu cepat bagi 55 perahu sandeq yang jadi pesertanya. Adu otot, adu strategi, serta tentu saja ajang adu skill mengumpulkan poin demi poin di setiap etapenya. Berpacu, berlomba menuju tahta juara.

BACA JUGA:  Wantannas RI Bahas Dampak Regulasi Pertambangan, Kesbangpol Sulbar Dorong Tata Kelola Berkeadilan

Lebih dari itu, saya juga melihat event ini punya berderet makna. Nilai kebaikan yang faktanya mampu mewujud selama pelaksanaan Sandeq Silumba.

Sejak dahulu, masyarakat Sulawesi Barat dikenal punya relasi yang mesra dengan laut. Bisa jadi lantaran mayoritas wilayah kita memang berlajur di pesisir selat Makassar. Wajar jika laut jadi sumber kehidupan masyarakat sejak zaman dahulu.

Sandeq Silumba merekam semangat itu. Di sana ada satu pesan yang kuat tentang eksistensi Mandar sebagai suku bangsa maritim. Sebagai perahu layar tradisional tercepat di Austronesia, sandeq jadi simbol identitas sekaligus kebanggan masyarakat Mandar.

BACA JUGA:  Partisipasi 98,8 Persen, Hasil Pengukuran Kompetensi Digital Pegawai Pemprov Sulbar Raih Predikat Baik dengan Nilai 2,76

Adu cepat perahu sandeq seolah memberi pesan tegas tentang perjalanan hidup manusia tak melulu berjalan mulus. Jika ingin bergerak ke arah yang lebih baik, segala tantangan itu mesti dilalui. Betapa indahnya seiring sejalan dengan kehendak alam, juga jadi pesan kuat pada perjalanan perahu sandeq dengan layar putih nan bersihnya.

Selain kental dengan pesan budaya, Sandeq Silumba juga cukup sukses sebagai satu event pariwisata. Event tersebut seolah menjadi magnet bagi ribuan warga di setiap titik etape.