ekspossulbar.com, JAKARTA— Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa kembali memaparkan potensi pengembangan udang vaname di kabupaten yang dipimpinnya.
Itu dilakukannya saat menjadi pembicara dalam sebuah forum bertemakan Indonesia Bersinergi, yang dihadiri sejumlah pengusaha nasional, pengurus KADIN, dan Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Perikanan dan Kelautan, di Jakarta, Senin 20 Agustus.
“Diharapkan dengan adanya informasi mendetail tentang potensi udang vaname di Pasangkayu, para pengusaha mau berinvestasi. Agar program pengembangan udang vaname ini bisa semakin massif dilakukan. Sehingga dapat mensejahterakan semua masyatakat Pasangkayu,” harapnya.
Dalam forum itu, Ia memaparkan beberapa perkembangan positif dari program pengembangan udang vaname di Pasangkayu yang telah berjalan sekira empat tahun.
Disebutkan, total potensi luas lahan tambak di Pasangkayu sekira 13.549 hektar. Tersebar di sepuluh kecamatan. Yakni Kecamatan Sarjo, Bambaira, Bambalamotu, Pasangkayu, Pedongga, Tikke Raya, Lariang, Baras, Sarudu, dan Dapurang.
Dari tahun ke tahun pemafaatan potensi lahan tambak tersebut terus meluas. Tercatat tahun 2013 hanya sekira 2.423 hektar terus berkembang pesat hingga tahun 2017 menjadi 5.574 hektar.
“Berdasarkan kajian dari tambak percontohan budidaya udang vaname yang kami lakukan, dengan sistem pengelolaan tradisional plus, maka setiap satu hektar tambak vaname bisa menghasilkan keuntungan sekira Rp. 45 juta lebih” paparnya. (has)