“Kita harus membangun branding marketing melalui berbagai platform apalagi penikmat wisata itu juga berubah-ubah,”jelas Zudan.
Penting menurutnya, mempersiapkan para duta yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni mengenai kepariwisataan. Apalagi melihat pertumbuhan generasi digital di Sulbar didominasi generasi x, y, z,Alpa. Ia tidak menginginkan generasi yang ada menjadi generasi rebahan.
“Ada satu riset banyak negara berkembang lebih bahagia dibandingkan dengan negara maju. Dan Indonesia gen Z merupakan generasi paling bahagia dibandingkan Eropa,”jelasnya.
Sehingga menurutnya, penting untuk menyamakan frekuensi agar bisa melakukan branding dan promosi pariwisata.
“Saya meminta kepada Ibu Kadis Buat event sebanyak-banyaknya yang berdampak langsung kepada pariwisata, acara seremoni dan formalitas bisa tetapi berdampak pada pelaku wisata,”sambungnya
Ia menekankan, tiga hal yang perlu dilakukan untuk pengembangan pariwisata sepeti pengembangan atraksi, melalui seni dan budaya, kemudian amenitas dan aksesibilitas.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar Darmawati Ansar mengatakan pemilihan duta menjadi ajang bagi para pemuda untuk melakukan promosi wisata.
“Para duta nantinya akan menjadi garda terdepan di berbagai ruang baik di media sosial untuk melakukan promosi wisata Sulbar,” kata Darmawati.
Ia pun berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi putra putri untuk berkreasi melakukan pengembangan promosi wisata. (*)