Hanya 9 Kabupaten se-Indonesia, Mamuju Terpilih dalam Program Sekolah Digital “Ruang Murid”

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Kabupaten Mamuju terpilih sebagai salah satu dari sembilan kabupaten di Indonesia yang menjadi lokasi pelaksanaan program percontohan Sekolah Digital melalui aplikasi Ruang Murid.

Ini bagian dari inisiatif peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Program ini merupakan pilot project pembelajaran berbasis micro learning, yang untuk tahap awal diterapkan di tujuh provinsi dan sembilan kabupaten di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:  Dinas ESDM Sulbar Matangkan RPJMD 2025–2029 dan Renja 2026, Pastikan Seluruh Program Selaras Misi SDK-JSM

Mamuju menjadi salah satu daerah yang dinilai layak untuk mengimplementasikan sistem pendidikan berbasis teknologi ini.

Istimewanya, tidak hanya satu sekolah, tetapi tiga sekolah di Mamuju yang ditunjuk sebagai percontohan, yaitu SD Inores Karema, SD Inores Puncak, dan SD Negeri 1 Mamuju.

Perwakilan Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen, Abdul Halim Muharram, mengapresiasi terpilihnya Mamuju dalam program ini.

Ia menyebut keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi antara program pemerintah pusat dan dukungan pemerintah daerah yang dipimpin oleh Sitti Sutinah Suhardi.

BACA JUGA:  Dukung UMKM Lokal, Gubernur Suhardi Duka Belanja Langsung di Pekan Ekonomi Syariah BI Sulbar

“Teknologi digital saat ini bukan hanya penting, tapi sudah menjadi kebutuhan. Oleh karena itu, seluruh sumber daya pendidikan harus dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.

Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia berharap seluruh elemen pendidikan di Mamuju, terutama para guru, mampu menjawab tantangan ini dengan meningkatkan kapasitas dan penguasaan teknologi informasi.

BACA JUGA:  Kuasa Hukum Petani Laporkan Astra Agro ke Kejati Sulbar: Dugaan Korupsi, Perambahan Hutan, dan Perampasan Lahan Masyarakat

“Jangan sampai murid kita lebih pintar daripada gurunya. Ini harus kita perhatikan bersama. Semua harus terus meng-upgrade diri agar tidak tertinggal,” tegas Sutinah.

Usai seremoni peluncuran, sejumlah guru mulai memperagakan metode pembelajaran micro learning menggunakan aplikasi Ruang Murid. Dalam praktiknya, para guru memanfaatkan smart board interaktif yang menampilkan berbagai permainan edukatif, membuat siswa tampak lebih antusias dan nyaman dalam menerima pelajaran. (*)