Batik Air Hentikan Rute Mamuju-Makassar, Pemprov Sulbar Siapkan Subsidi untuk Wings Air

Pesawat Batik Air di bandara Tampa Padang Mamuju

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Maskapai Batik Air resmi menghentikan layanan penerbangan rute Mamuju–Makassar mulai Juni 2025 akibat rendahnya jumlah penumpang.

Menyikapi hal ini, Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka menyatakan kesiapan pemerintah provinsi untuk memberikan subsidi guna menjaga konektivitas wilayah.

Gubernur berencana membangun kembali komunikasi dengan manajemen Lion Air Group, induk dari Batik Air dan Wings Air, untuk memastikan layanan tetap tersedia melalui maskapai Wings Air. Pemerintah Provinsi Sulbar bersedia memberikan subsidi bila tingkat keterisian penumpang kurang dari 70 persen.

BACA JUGA:  Mentan Amran Laporkan Swasembada Beras Capai Target Lebih Cepat dari Prediksi Presiden

“Karena ini soal penumpang yang sangat kurang, kita akan upayakan melalui pemberian subsidi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Sulbar, Maddareski Salatin, Jumat, 30 Mei 2025.

Menurut Maddareski, pertemuan antara Gubernur Suhardi Duka dan pihak Lion Air telah dijadwalkan. Pemprov Sulbar juga menjalin komunikasi dengan Pemprov Sulawesi Selatan untuk mendukung skema subsidi lintas provinsi.

BACA JUGA:  Penerbangan Mamuju–Makassar Kembali Beroperasi, Gubernur Suhardi Duka Pastikan Mulai 22 Juni

Saat ini, Bandara Tampa Padang masih melayani penerbangan rute Mamuju–Balikpapan oleh Wings Air empat kali seminggu tanpa kendala. Sementara itu, Batik Air sebelumnya memiliki izin terbang harian untuk rute Mamuju–Makassar, namun operasionalnya terganggu akibat keterisian penumpang yang tidak memenuhi ambang batas 70 persen dari total kursi yang tersedia.

“Dengan subsidi ini, jika penumpang di bawah 70 persen dari kapasitas kursi, maka selisihnya akan ditanggung oleh Pemprov Sulbar,” jelas Maddareski.

BACA JUGA:  Pemprov Sulbar Bantu Bibit Petani Majene, Komitmen Gubernur dan Wagub Membangun Daerah

Langkah ini diharapkan dapat mempertahankan akses transportasi udara Mamuju–Makassar yang vital bagi mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Sulbar. (rls/*)