Mamuju  

Bedah Buku “SDK Mendayung dari Hulu”, Suraidah Tekankan Nilai Keluarga dan Pendidikan

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU — Wakil Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi, menjadi salah satu narasumber dalam acara Bedah Buku “SDK Mendayung dari Hulu” Maestro Politik Bertangan Dingin dari Sulawesi Barat.

Kegiatan ini digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Sulbar di Aula Kantor DPKD Provinsi Sulbar, Senin (30/6/2025).

Acara ini merupakan bagian dari upaya memperkuat literasi dan mendokumentasikan sejarah tokoh-tokoh penting Sulbar. Buku tersebut mengisahkan perjalanan hidup dan kiprah politik Suhardi Duka (SDK), sosok sentral dalam proses pembentukan Provinsi Sulawesi Barat dan penggerak pembangunan di daerah ini.

BACA JUGA:  Polresta Mamuju Gelar Bakti Kesehatan Gratis bagi Pengemudi Ojol dan Ojek Pangkalan

Dalam pemaparannya, Suraidah menekankan bahwa buku ini bukan hanya merekam jejak politik, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kehidupan, terutama tentang keluarga dan pendidikan.

“Banyak hal yang bisa kita petik dari bedah buku ini, kita bisa mengambil beberapa pelajaran penting bahwa pendidikan itu menjadi nomer satu dan untuk memutus mata rantai kemiskinan salah satunya dengan pendidikan,” kata Suraidah.

BACA JUGA:  Penerbangan Mamuju–Makassar Kembali Beroperasi, Gubernur Suhardi Duka Pastikan Mulai 22 Juni

Ia juga mengaku bahwa pembahasan buku ini menjadi pengingat pribadi atas tanggung jawab sebagai anak sekaligus generasi penerus untuk melanjutkan cita-cita sang ayah, Suhardi Duka.

“Ini menjadi PR besar bagi saya—untuk melanjutkan harapan bapak, terutama dalam mencetak generasi yang unggul melalui jalur pendidikan,” lanjutnya.

Bedah buku ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, hingga pegiat literasi. Diskusi berlangsung aktif dan penuh apresiasi terhadap kontribusi SDK bagi Sulawesi Barat.

BACA JUGA:  Menuju Sulbar Maju dan Sejahtera, Pemprov Bangun Kerjasama dengan Sulsel Perkuat Konektivitas Wilayah

Keterlibatan langsung tokoh-tokoh daerah dalam kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat budaya literasi, memperkaya wawasan sejarah lokal, dan menumbuhkan semangat kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai kearifan dan pengabdian. (rls/*)