EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Pemprov Sulbar melalui Bapperida menggelar kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Penyelenggaraan Sekolah Inklusi, bertempat di Ruang Rapat RPJMD dan media virtual Zoom, Senin 1 September 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang adil, setara, dan ramah bagi seluruh anak, termasuk penyandang disabilitas dan anak dengan potensi khusus. Ini sejalan dengan Misi Ketiga Panca Daya Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yakni Membangun SDM yang Unggul dan Berkarakter.
Mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, kegiatan dibuka dan dipimpin oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), Andi Almah Aliuddin. Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya pelaksanaan regulasi Permendikbudristek No. 48 Tahun 2023, yang mengatur tentang Akomodasi Layak bagi peserta didik penyandang disabilitas.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan hak pendidikan yang bermartabat dan sesuai kebutuhannya,” ujar Almah.
Ia mengungkapkan, Sulbar masih menghadapi tantangan pembangunan, seperti angka stunting tinggi (35,4%), anak tidak sekolah (±48.105 jiwa), dan pernikahan usia anak (11,25%). Pendidikan inklusif diyakini sebagai salah satu solusi untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di angka 70,46.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian HAM RI, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten, serta para kepala sekolah dan guru dari berbagai wilayah.
Dalam paparannya, Direktur Kepatuhan HAM menekankan bahwa pendidikan inklusif adalah bagian dari penghormatan terhadap hak asasi manusia.
“Setiap anak berhak belajar tanpa diskriminasi. Sekolah inklusi bukan pilihan, tapi kewajiban,” tegasnya.