“Ada Islam ada Kristen ada Yahudi dan bahkan pada saat itu masih ada Majusi penyembah api, dipersatukan, bangsa itu yang tadinya jauh tertinggal menjadi satu bangsa yang sangat maju di zamannya,” jelasnya.
SDK menjelaskan, sunnah Rasulullah mengajarkan umat Islam untuk terbiasa hidup dalam perbedaan.
“Nah olehnya itu umat Islam yang betul–betul mengikuti sunnah Rasulullah itu terbiasa dengan perbedaan, terbiasa dengan hidup berdampingan antara satu dengan yang lain. Ayat yang dibacakan tadi sengaja Tuhan menciptakan manusia itu berbeda-beda, berbangsa-bangsa, bersuku–suku supaya dia bisa saling mengenal,” ucapnya.
Ia menambahkan, nilai itu juga berlaku dalam kehidupan bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman.
“Jadi sebenarnya kita di Indonesia ini dengan kemajemukan yang ada di bangsa kita itu adalah kekuatan. Itu menjadi khasana kekuatan bangsa ini, demikian halnya di Sulawesi Barat ini dan Mamuju tentunya,” tutup Suhardi. (rls)