Partisipasi 98,8 Persen, Hasil Pengukuran Kompetensi Digital Pegawai Pemprov Sulbar Raih Predikat Baik dengan Nilai 2,76

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI melakukan Ekspose Hasil Pengukuran Kompetensi DIgital bagi ASN dan Non ASN lingkup Pemprov Sulbar yang dirangkaikan dengan Penutupan Pelatihan DLA Provinsi Sulbar, di Gedung Graha Sandeq, Kantor Gubernur Sulbar, Jumat 17 Oktober 2025.

Pengukuran Kompetensi Digital terhadap 11.869 ASN dan Non ASN memperoleh hasil yang memuaskan, dengan nilai 2,76 mendapat predikat baik. Berdasarkan data yang diperoleh ini juga, 31 persen yang masuk kategori baik merupakan usia produktif dengan jumlah 4.713 personel.

Gubernur Sulbar Suhardi Duka berterima kasih atas dukungan Kementerian Komdigi dalam melakukan pengukuran kompetensi digital terhadap ASN dan Non ASN lingkup Pemprov Sulbar. Hasil tersebut menjadi pegangan untuk pengambilan kebijakan ke depan.

BACA JUGA:  Wujudkan Tata Kelola Bersih, Enam Desa di Sulbar Dijadikan Kandidat Percontohan Antikorupsi

“Inilah pentingnya data. Data yang tepat maka pengambilan keputusan juga tepat.
olehnya itu tadi oleh para penguji menjadikan topik “SDK Sulbar” Satu Data Kemiskinan, menjadi juara satu itu karena data,” tutur SDK.

Plt Kepala Dinas Kominfo Sulbar Muhammad Ridwan Djafar menambahkan, Pemprov Sulbar merupakan pemprov pertama di Indonesia yang melakukan pengukuran kompetensi, tepatnya dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2025, merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, BBPSDM Kominfo Makassar. 47 satuan kerja di lingkup Pemerintah Sulawesi Barat dilibatkan denhan tingkat partisipasi yang mencapai 98,8 persen.

BACA JUGA:  Gubernur SDK dan Mensos Gus Ipul Bahas Strategi Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem di Sulbar

“Pengukuran ini menunjukkan komitmen tinggi dari ASN dan Non-ASN dalam meningkatkan keterampilan digital mereka untuk mendukung transformasi digital di pemerintahan,” ujar Ridwan.

Ridwan menjelaskan, tujuan utama pengukuran kompetensi digital ini adalah untuk menilai kesiapan digital ASN dan Non-ASN dalam menghadapi tantangan era digital serta mengidentifikasi area yang perlu pengembangan lebih lanjut.